New York - Lonjakan imbal hasil obligasi di sebagian negara Uni Eropa
yang terkena krisis mengundang reaksi European Central Bank (ECB).
Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, Kamis, berjanji akan
melakukan apa saja yang diperlukan untuk melindungi zona euro dari
keruntuhan.
Dalam pidatonya hari ini (Kamis, 26 Juli 2012), mengatasnamakan ECB ia berkomitmen memerangi melonjaknya yield obligasi yang saat ini dinilai sudah terlalu tinggi. Sejumlah biaya penerbitan surat utang di Uni Eropa menembus level 7% yang merupakan tertinggi dalam sejarah.
"Perhatian besar selama seminggu terakhir adalah perpecahan zona euro yang meleleh hingga Mediterania," ujar Art Hogan, managing director Lazard Capital Markets di New York.
Menurutnya, janji Draghi tersebut merupakan dukungan yang tak terhingga bagi pasar yang akhir-akhir ini suram. Sebelumnya, Citi Group merilis prediksi, kemungkinan Yunani keluar dari mata uang tunggal euro mencapai 90%.
ECB berhasil memompa semangat Wall Street
Bursa saham Amerika Serikat (AS) langsung sumringah mendapatkan angin segar dari Eropa. Tiga anggota Wall Street langsung melonjak setelah European Central Bank (ECB) berjanji melakukan tindakan penyelamatan euro.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) sesaat setelah dibuka langsung menjulang 225,88 poin atau 1,78% ke 12.901,93. Pada saat yang sama, yakni pukul 9:45 waktu New York, indeks S&P 500 maju 22,29% atau 1,67% ke 1.360,18 dan bursa teknologi Nasdaq menguat 44,42 poin atau 1,56% ke 2.898,66.
Wall Street langsung bersemangat setelah Presiden ECB, Mario Draghi berjanji melakukan apa saja demi mencegah runtuhnya zona euro. Sebenarnya, pembuat kebijakan sudah banyak mengeluarkan pernyataan untuk menyembuhkan Uni Eropa dari krisis ekonomi.
Namun, pasar menilai ini adalah pernyataan yang terbaru karena Draghi berjanji memerangi lonjakan yield obligasi di sejumlah negara Eropa. Yang artinya, ECB akan melakukan intervensi langsung ke pasar surat utang negara bermasalah.
Katalis positif juga datang dari pernyataan The Federal Reserve bank sentral Paman Sam yang akan melakukan pertemuan pada pekan depan dan berusaha merangsang perekonomian yang lesu.
"Akhirnya pasar berhasil memaksa ECB dan para pemimpin kelompok euro untuk mulai membuat pernyataan yang lebih nyata," ulas Peter Cardillo, chief market economist Rockwell Global Capital di New York.
Menurutnya, kali ini Draghi menggunakan kata-kata yang lebih menantang dan tegas. Pasar, sudah lama menanti-nanti komitmen ECB untuk menolong Eropa keluar dari jeratan krisis.
www.kontan.co.id
Dalam pidatonya hari ini (Kamis, 26 Juli 2012), mengatasnamakan ECB ia berkomitmen memerangi melonjaknya yield obligasi yang saat ini dinilai sudah terlalu tinggi. Sejumlah biaya penerbitan surat utang di Uni Eropa menembus level 7% yang merupakan tertinggi dalam sejarah.
"Perhatian besar selama seminggu terakhir adalah perpecahan zona euro yang meleleh hingga Mediterania," ujar Art Hogan, managing director Lazard Capital Markets di New York.
Menurutnya, janji Draghi tersebut merupakan dukungan yang tak terhingga bagi pasar yang akhir-akhir ini suram. Sebelumnya, Citi Group merilis prediksi, kemungkinan Yunani keluar dari mata uang tunggal euro mencapai 90%.
ECB berhasil memompa semangat Wall Street
Bursa saham Amerika Serikat (AS) langsung sumringah mendapatkan angin segar dari Eropa. Tiga anggota Wall Street langsung melonjak setelah European Central Bank (ECB) berjanji melakukan tindakan penyelamatan euro.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) sesaat setelah dibuka langsung menjulang 225,88 poin atau 1,78% ke 12.901,93. Pada saat yang sama, yakni pukul 9:45 waktu New York, indeks S&P 500 maju 22,29% atau 1,67% ke 1.360,18 dan bursa teknologi Nasdaq menguat 44,42 poin atau 1,56% ke 2.898,66.
Wall Street langsung bersemangat setelah Presiden ECB, Mario Draghi berjanji melakukan apa saja demi mencegah runtuhnya zona euro. Sebenarnya, pembuat kebijakan sudah banyak mengeluarkan pernyataan untuk menyembuhkan Uni Eropa dari krisis ekonomi.
Namun, pasar menilai ini adalah pernyataan yang terbaru karena Draghi berjanji memerangi lonjakan yield obligasi di sejumlah negara Eropa. Yang artinya, ECB akan melakukan intervensi langsung ke pasar surat utang negara bermasalah.
Katalis positif juga datang dari pernyataan The Federal Reserve bank sentral Paman Sam yang akan melakukan pertemuan pada pekan depan dan berusaha merangsang perekonomian yang lesu.
"Akhirnya pasar berhasil memaksa ECB dan para pemimpin kelompok euro untuk mulai membuat pernyataan yang lebih nyata," ulas Peter Cardillo, chief market economist Rockwell Global Capital di New York.
Menurutnya, kali ini Draghi menggunakan kata-kata yang lebih menantang dan tegas. Pasar, sudah lama menanti-nanti komitmen ECB untuk menolong Eropa keluar dari jeratan krisis.
www.kontan.co.id