kontan.co.id - Seluruh mata saat ini tengah tertuju pada Federal Open Market Committee
(FOMC). Pasalnya, agenda FOMC kali ini cukup penting. Yakni, menentukan
apakah bank sentral AS ini akan menggelontorkan program quantitative
easing 3 (QE3) atau sebaliknya.
Pelaku pasar pun hanya bisa menduga-duga. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, hampir dua per tiga atau 32 dari 73 ekonom yang dimintai pendapatnya memprediksi, the Fed akan segera mengumumkan penggelontoran QE3 pada hari ini (13/9).
Mereka beranggapan, langkah ini dilakukan the Fed untuk menggairahkan kembali perekonomian yang hanya tumbuh 2% pada kuartal II lalu. Selain itu, the Fed juga berupaya keras untuk menurunkan angka pengangguran yang sudah berada di atas level 8% selama 43 bulan berturut-turut.
Para ekonom menilai, program pembelian obligasi dalam dua ronde dengan total nilai US$ 2,3 triliun telah gagal mendongkrak pasar tenaga kerja. Itu artinya, penentu kebijakan akan mengumumkan program baru yang lebih terbuka dan berkelanjutan dibanding menentukan jumlah pembelian dan target.
"Sangat jelas, the Fed akan melakukan aksi spektakuler. Perekonomian masih melempem. Apalagi the Fed pernah bilang bahwa tidak seharusnya angka pengangguran setinggi saat ini," jelas Nick Sargen, chief investment officer Fort Washington Investment Advisors di Cincinnati.
Sekadar informasi, FOMC dijadwalkan akan merilis pernyataan pada hari ini pukul 12.30 waktu Washington setelah menggelar pertemuan selama dua hari. Pada pukul 14.00 waktu setemoat, the Fed juga akan merilis prediksi angka pengangguran, inflasi dan suku bunga dalam beberapa tahun ke depan. Sedangkan Bernanke akan menggelar konferensi pers pada pukul 14.15.
Pelaku pasar pun hanya bisa menduga-duga. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, hampir dua per tiga atau 32 dari 73 ekonom yang dimintai pendapatnya memprediksi, the Fed akan segera mengumumkan penggelontoran QE3 pada hari ini (13/9).
Mereka beranggapan, langkah ini dilakukan the Fed untuk menggairahkan kembali perekonomian yang hanya tumbuh 2% pada kuartal II lalu. Selain itu, the Fed juga berupaya keras untuk menurunkan angka pengangguran yang sudah berada di atas level 8% selama 43 bulan berturut-turut.
Para ekonom menilai, program pembelian obligasi dalam dua ronde dengan total nilai US$ 2,3 triliun telah gagal mendongkrak pasar tenaga kerja. Itu artinya, penentu kebijakan akan mengumumkan program baru yang lebih terbuka dan berkelanjutan dibanding menentukan jumlah pembelian dan target.
"Sangat jelas, the Fed akan melakukan aksi spektakuler. Perekonomian masih melempem. Apalagi the Fed pernah bilang bahwa tidak seharusnya angka pengangguran setinggi saat ini," jelas Nick Sargen, chief investment officer Fort Washington Investment Advisors di Cincinnati.
Sekadar informasi, FOMC dijadwalkan akan merilis pernyataan pada hari ini pukul 12.30 waktu Washington setelah menggelar pertemuan selama dua hari. Pada pukul 14.00 waktu setemoat, the Fed juga akan merilis prediksi angka pengangguran, inflasi dan suku bunga dalam beberapa tahun ke depan. Sedangkan Bernanke akan menggelar konferensi pers pada pukul 14.15.