Investasi merupakan kata yang tidaklah
asing di telinga kita, namun apakah hakikat dari investasi itu sendiri?
Investasi sering didefinisikan sebagai menempatkan uang atau modal demi
hasil atau bunga dengan cara membeli properti, saham, obligasi dan
lain-lain, namun secara umum investasi dapat di pahami sebagai
meluangkan/memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan/manfaat
dimasa mendatang. Jadi pada dasarnya investasi adalah “membeli” sesuatu
yang diharapkan bisa “dijual kembali“ dimasa yang akan datang dengan
nilai yang lebih tinggi.
Mengapa kita perlu berinvestasi ? Ada banyak alasan untuk ini, salah satunya adalah persiapan masa depan sedini mungkin melalui persiapan perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini. Seperti kita tahu sejalan dengan waktu nilai mata uang bisa berkurang karena adanya inflasi, misalnya kenaikan harga barang dan jasa, inflasi inilah salah satu alasan utama mengapa kita perlu berinvestasi, baik atas dana maupun aset yang sudah ada atau yang akan kita miliki agar “nilai”-nya dapat dipertahankan dan tentu saja diharapkan meningkat.
Dari uraian diatas dapat di tarik 4 hal utama alasan untuk berinvestasi yaitu :
- Adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini yang belum dapat terpenuhi.
- Adanya kebutuhan untuk melindungi nilai aset yang telah dimiliki.
- Adanya keinginan untuk menambah nilai aset yang telah ada .
- Adanya inflasi.
Resiko Investasi
Resiko merupakan bagian dari
investasi, karena keadaan di masa depan yang juga tidak pasti dan tak
dapat diprediksi secara akurat. Hasil investasi yang didapat bisa saja
tidak sesuai dengan harapan, bahkan bisa berlawanan dan menghasilkan
kerugian, karena seseorang tidak dapat sepenuhnya mengelak dari resiko
yang ditimbulkan oleh ketidak pastian, maka dalam konteks inilah
investasi menjadi bagian dari kehidupan, secara sengaja maupun tidak
orang selalu berinvestasi, belajar, bekerja dan berbisnis bisa dipahami
sebagai suatu investasi, investasi dapat dilihat sebagai suatu proses
menentukan pilihan, tidak hanya untuk menambah kekayaan tetapi juga
mempertahankan dan melindungi apa yang sudah ada.
Jenis-jenis Investasi
* Tabungan dan Deposito
Memiliki tabungan dibank adalah cara
investasi yang paling sederhana, praktis dan mudah, didukung dengan
likuiditas dan kemudahan pengambilan sewaktu-waktu, bank juga relatif
sangat aman, karena hingga kini simpanan di bank dijamin oleh
pemerintah. Bank juga memberikan bunga, besar dari bunga tergantung pada
jenis simpanan dengan prinsip semakin besar dan lama orang menyimpan
dana di bank umumnya semakin besar pula bunganya. Deposito sendiri mirip
dengan tabungan namun dengan jangka waktu tertentu, bunga yang
ditawarkan dideposito relatif lebih tinggi dari bunga tabungan, namun
bila deposito diambil sebelum jangka waktunya maka akan dikenakan
penalti.
Obligasi adalah surat hutang dengan jangka waktu tertentu. Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah ataupun lembaga lainnya. Imbalan dari obligasi adalah modal pokok investasi plus kupon bunga, kupon bunga ini besarnya sudah ditentukan sekian persen dan umumnya lebih tinggi dari suku bunga bank ataupun surat berharga lainya yang dianggap aman, mengingat resiko obligasi yang relatif lebih tinggi. Pembayaran kupon bunga dilakukan secara berkala, misalnya 3 bulan atau 6 bulan atau tahunan. Pembayaran pokok investasi sendiri dilakukan saat obligasi jatuh tempo, yaitu tanggal dimana obligasi habis masa berlakunya.
* Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan (ekuitas) bukan surat utang. Membeli saham berarti memiliki sebagian dari perusahaan, artinya juga anda berbagi resiko dengan emiten (penerbit saham). Bila emiten mendapat laba, sebagian akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
* Membuka Usaha Baru
Membuka usaha baru juga merupakan bentuk dari investasi. Alasan mengapa orang membuka usaha baru, selain potensi hasil yang tak terhingga juga bisa agar bisa melakukan pekerjaan yang benar-benar disukai, mengembangkan kreativitas individual dan juga mencapai kemandirian finansial. Perlu diingat bahwa resiko membuka usaha baru relatif besar, kerugian usaha bisa sampai pada kebangkrutan yang bisa lebih dari menghabiskan modal,. Selain itu dibutuhkan juga dedikasi waktu, ketrampilan, keseriusan, determinasi dan mungkin juga bakat.
* Properti
Salah satu pilihan yang relatif aman, selama tidak ada resiko gejolak politik maka rumah/tanah tak akan berkurang. Juga potensi hasil investasinya yang berupa nilai jual yang terus meningkat dan hasil dari sewa. Berinvestasi di properti memerlukan jumlah dana relatif besar dan juga komitmen jangka panjang, karena meski nilainya akan terus meningkat, kendala likuiditas yaitu penjualan kembali properti yang tidak mudah dan memakan waktu lama.
Salah satu pilihan yang relatif aman, selama tidak ada resiko gejolak politik maka rumah/tanah tak akan berkurang. Juga potensi hasil investasinya yang berupa nilai jual yang terus meningkat dan hasil dari sewa. Berinvestasi di properti memerlukan jumlah dana relatif besar dan juga komitmen jangka panjang, karena meski nilainya akan terus meningkat, kendala likuiditas yaitu penjualan kembali properti yang tidak mudah dan memakan waktu lama.
* Logam Mulia
Pembelian perhiasan seperti emas juga
bisa menjadi sarana investasi, selain bisa dijual kembali dengan relatif
mudah, harga emas juga terus meningkat dari waktu ke waktu, walaupun
harga jualnya lebih rendah ada nilai guna yang telah dipakai. Pembelian
emas juga melindungi dari depresiasi mata uang, karena harga emas
meningkat seiring dengan inflasi hal ini mirip dengan menyimpan dana
dalam bentuk valuta asing, keduanya sama-sama melindungi dari resiko
penurunan nilai mata uang.
* Kolektibel
Investasi dalam bentuk benda-benda
koleksi seperti karya seni, meskipun banyak pertimbangan non-ekonomi
dalam investasi dibidang ini, namun perlu diingat bahwa nilai untuk
barang kolektibel meskipun cenderung naik tapi tak terukur, dan juga
kendala likuiditas dimana sulit menjual kembali dan memperkirakan nilai
jualnya.
* Pasar Berjangka
Pasar ini muncul dari timbulnya
transaksi forward, yaitu transaksi dilakukan hari ini tetapi pembayaran
dan penyerahan komoditas dilakukan di kemudian hari yang telah
ditetapkan. Transaksi ini melindungi pembeli dan penjual dari fluktuasi
harga yang tidak diharapkan. Perbedaan waktu antara transaksi dengan
penyerahan komoditas yang bisa sampai berbulan-bulan dimanfaatkan oleh
para spekulan untuk memperdagangkan kontrak forward tersebut. Spekulan
ini tidak memproduksi /mengkonsumsi produk tersebut, kontrak
diperdagangkan dengan harapan keuntungan dari fluktuasi harga dimasa
datang akibat perubahan pasokan. Pasar berjangka ini semula hanya
diproduk komoditas, namun kemudian meluas ke pasar modal, pasar uang dan
valas.
Bagi seseorang yang ingin investasi di pasar uang atau pasar modal tetapi tidak mempunyai keahlian atau tidak mempunyai waktu dapat berinvestasi di reksa dana. Reksa dana adalah wadah yang menghimpun dana dari para investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke berbagai instrumen investasi. Instrumen investasi yang bisa dipilih ada bermacam-macam misalnya obligasi, saham atau campuran antara obligasi dan saham. Selain itu reksa dana berbasis instrumen hutang jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun yaitu reksa dana pasar uang.
Setelah anda mengetahui jenis-jenis Investasi Untuk masa depan anda, maka mulailah berinvestasi dari sekarang. Dan semoga artikel ini dapat membuka wawasan anda untuk berinvestasi demi masa depan yang lebih baik. (Bayu)
www.seputarforex.com